Sebagai generasi yang tumbuh dari pendidikan formal, sosok seorang ibu/bapak guru tentunya memiliki arti penting bagi kami. Sepanjang hidup kita menerima berbagai macam ilmu dari banyak guru yang berbeda-beda karakter dan metode pengajarannya. Beberapa guru ada yang jadi favorit kita, beberapa malah tidak kita sukai, yang pasti semuanya sama berjasanya. Mereka sama-sama pahlawan tanpa tanda jasa.

Dunia pendidikan di Indonesia memang belum semaju dan semanusiawi di Singapura, tetapi dari bangku-bangku sekolah inilah Indonesia mendapatkan benih-benih pemimpin pergerakan kemajuan-kemajuan yang telah dicapai hingga detik ini. Walaupun kadang merasa sangat sedih karena mengetahui sampai detik ini masih ada guru-guru tulus yang masih sangat rendah sekali bayarannya, atau ada sekolah yang memiliki reputasi bagus sekali dan sangat mahal biayanya, tetapi moral gurunya sangat buruk sekali. Padahal di tangan merekalah masa depan anak-anak bangsa kita.

Sebagai keluarga homeschooling, saya menyadari betapa pentingnya peran seorang pengajar. Tetapi berbeda dengan sekolah formal, dalam keluarga homeschooling, kami semua, orang tua maupun anak-anak sama-sama berlaku sebagai pengajar sekaligus pelajar. Kami bertumbuh-kembang bersama, belajar bersama, saling mengerti dan membantu satu sama lain dalam setiap proses pembelajaran. Dan ini berlangsung setiap hari sepanjang tahunnya, tidak ada hari libur bagi kami dalam proses belajar bersama, karena setiap hal disetiap jengkal lingkup hidup kami dapat menjadi ilmu dan pembelajaran baru bagi kami. Semenjak menjalani homeschooling, anak-anak merupakan guru terbaik bagi kami.

Selamat Hari Guru!

Tiap-tiap orang adalah guru. Tiap rumah adalah perguruan. -Ki Hajar Dewantara-